Senyum Anak Pesisir menjadi projek bulan November bagi Sikola Cendekia Pesisir yang bertempat di Pulau Sarappo Keke.
dok: Alfar |
Pulau Sarappo Keke atau Sarappo Ca'di ini merupakan salah satu pulau yang berada dalam ruang lingkup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan atau biasa disingkat Pangkep, terletak sekitar 30 KM dari Kota Makassar. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Sikola Cendekia Pesisir pada 20-22 Oktober 2018, pulau ini hanya memiliki satu sekolah yaitu sekolah dasar.
Meski jumlah anak yang bersekolah lebih banyak dibandingkan yang tidak bersekolah, namun hanya sekitar 30% anak yang melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMP. Tentu ini berhubungan dengan jumlah SDM yang ada di sekolah pulau itu sendiri, juga pengaruh akan jam belajar yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan jam bermain.
Maka dari itu, kami para relawan Sikola Cendekia Pesisir berinisiatif untuk bergerak, berbuat, bermanfaat bagi adik-adik di pulau dan membantu mereka agar lebih peduli akan pentingnya pendidikan dan kesehatan, menyebar senyum dan kebahagiaan melalui projek "Senyum Anak Pesisir".
Aaaaannndddddd, here we go!
Senja bersama adik-adik pulau di hari pertama.. |
Saya bersama sepuluh relawan Sikola Cendekia Pesisir berangkat dari Makassar, tepatnya di Pelabuhan Paotere menuju Pulau Sarappo Keke pukul 09:00 pagi. Kami tiba di dermaga pulau tepat saat adzan Jum'at-an berkumandang, so, kami melakukan perjalanan selama kurang lebih 3 jam.
Tidak seperti ekspetasi saya, atau tidak seperti biasanya yang terjadi ketika saya berlayar ke pulau-pulau yang dikunjungi oleh Sikola Cendekia Pesisir, saya sama sekali tidak menyangka harus turun dari perahu dan berjalan hingga ke dermaga (":
Like this guys.. |
And like this.. |
Dan itu kapal yang kami tumpangi.. |
First experience seperti ini, berjalan diatas rumput laut, menenggelamkan setengah kaki saya, tidak peduli dengan rok saya yang basah, namun saya menikmatinya dan saya merasa bahagia (hahaha). Looks like not me... Iya, ini perjalanan yang menyenangkan, melarikan diri ke pulau ini dan meninggalkan segala hal yang memusingkan di sudut Pelabuhan Paotere. Dan saya tidak menyesal. Sama sekali.
Setelah beristirahat sedikit di siang hari, sorenya kami berkunjung ke Taman Kanak-kanak (TK) yang ada di pulau, berbincang bersama guru yang mengajar di TK tersebut. TK tersebut sudah berjalan selama kurang lebih dua minggu, dan mirisnya tempat belajar anak-anak ini berada di kolong rumah salah satu warga pulau.
Tampilan depan TK |
Ruang belajar TK |
Hanya ada dua guru yang mengajar di TK ini dan tercatat ada 37 anak yang terdaftar belajar di TK tersebut, namun tiap harinya ada sekitar 45-an anak yang datang belajar. Siswa yang terdaftar sering kali turut membawa adiknya untuk ikut belajar bersama. Setiap harinya adik-adik belajar menulis abjad juga huruf-huruf hijaiyah, bernyanyi lagu anak-anak secara bersama lalu pulang ke rumahnya masing-masing. Efektifnya mereka hanya belajar kurang lebih 2 jam. Meski dengan ruangan kurang lebih 4x3 meter, hal tersebut sama sekali tidak menyurutkan semangat dan antusias adik-adik untuk belajar.
Masihkah kita ingin bermalas-malasan dalam mengejar ilmu padahal kita lebih beruntung dalam mendapatkan fasilitas belajar dibandingkan adik-adik di pulau ini?
dok: Alfar |
dok: kak Kai |
Sore harinya, kami menghabiskan waktu berkeliling pulau, bermain bersama adik-adik, bersosialisasi dengan masyarakat, berbincang ringan, tertawa bersama dan menikmati waktu bersama. Ehey~~~ '-'
![]() |
Look my happy face xoxoxo |
Besoknya, di hari kedua, saya bersama relawan lainnya mengajar di sekolah yang bernama SD Negeri No. 44 Sarappo Keke. Hal utama yang saya sangat senangi dari Pulau Sarappo Keke ini adalah bukan hanya anak-anak yang begitu antusias menyambut kami, tapi juga para guru di sekolah dan masyarakat pulau. Really, i feel so glad bisa hadir dan menggunakan waktu saya untuk mengikuti projek ini, melakukan hal yang semoga berguna bagi orang lain dan juga diri saya (: So thankful untuk Sikola Cendekia Pesisir atas kesempatan yang diberikan kepada saya (': wkwkwk.
Daann, saya juga dipercayakan mengajar di Kelas Inspirasi bersama orang-orang hebat yang pernah saya kenal dihidup saya (hiyyahh~), yaitu kak Ibo sebagai Penulis keren, kak Naning sebagai Dosen tak terkalahkan, kak Fadil sebagai Dokter tampan, kak Takdir sebagai Atlet segala bidang (haha), dan saya sendiri sebagai Fotografer (amatir) wkwk.
![]() |
Kak Fadil saat mengenalkan profesi Dokter |
Kak Takdir mengenalkan profesi Atlet |
Kak Ibo mengenalkan profesi Penulis |
Kak Naning si Dosen hebat hihihi |
Dan saya sendiri yang mengenalkan profesi Fotografer. |
Sebelum memulai Kelas Inspirasi di kelas 5 dan 6 SD ini, saat kami bertanya kepada adik-adik apa cita-cita mereka, masih banyak yang malu mengatakan dan banyak yang tidak tahu. Namun begitu para kakak-kakak hebat (kecuali saya (': wkwk) menjelaskan beberapa profesi, akhirnya adik-adik mulai berani untuk mengacungkan tangan dan menyebutkan cita-cita mereka.
Tujuan Kelas Inspirasi ini tentu bermaksud ingin membuat adik-adik pulau untuk tetap melanjutkan pendidikannya hingga ke tingkat mahasiswa, dengan harapan mereka akan mencari ilmu sebanyak-banyaknya, berani keluar dari pulau untuk menuntut ilmu, kembali ke pulau, dan membangun pulau mereka menjadi lebih layak lagi dalam hal pendidikan.
Dan saya sendiri, meski masih sangat amatir dalam dunia fotografi, tapi setidaknya saya bisa mengenalkan kepada adik-adik apa fotografi itu, tugas seorang fotografer, kebahagiaan menjadi seorang fotografer, dan juga mengajarkan kepada adik-adik bagaimana cara menjepret foto; hal yang sebelumnya mereka belum pelajari secara langsung. Once again, i'm glad meskipun hanya berbagi ilmu dasarnya saja. He-he.
Projek Senyum Anak Pesisir ini tidak hanya ada Kelas Inspirasi, namun ada juga Kelas Kesenian, Kelas Kesehatan, dan juga Kelas Formal.
Di Kelas Kesenian sendiri ada Kak Iman yang cantik bersama kak Takdir dan kak Darul yang mengajari adik-adik bernyanyi lagu nasional dengan cara yang fun.
Di Kelas Kesehatan ada kak Arez dan kak Mega yang mengajarkan adik-adik kelas 1 dan 2 mengenai cara cuci tangan dan gosok gigi sambil bernyanyi dengan bahagia.
Sementara di Kelas Formal sendiri, saya bersama kak Naning dan kak Arez mengajar berhitung di kelas 2. Antusiasme adik-adik saat menghitung bersama, menjumlahkan angka, mengurangi angka, menulis, sangat tinggi, membuat saya sangat bersemangat dalam mengajar. He-he.
Setelah mengajar di sekolah, sore harinya kami berbaur bersama masyarakat pulau dan bermain games bersama. Having fun bersama dengan masyarakat, dimana semuanya ikut andil, baik adik-adik maupun orang tuanya.
Games bersama adik-adik yang langsung dipandu oleh Game Master kece, kak Arman dan kak Naning |
Saya tidak akan pernah melupakan sore itu, sore yang penuh tawa riang dan bahagia hingga tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan malam menyambut kami.
Sekali lagi, saya merasa sangat-sangat berterima kasih dan bersyukur karena bisa berada di pulau ini, bertemu dengan adik-adik, berbagi ilmu, berbagi senyum, berbagi kebahagiaan, having good time bersama keluarga Sikola Cendekia Pesisir, segalanya, real; UNEXPECTED (:
Berikut saya akan tampilkan kebahagiaan bersama keluarga kedua saya, tawa yang diam-diam saya abadikan, tawa yang sama sekali tidak dibuat-buat, tawa yang benar-benar lepas karena kekonyolan, no phone for 3 days, no internet, no signal. But.. we're happy (:
Kata kak Arez, salah satu relawan Senyum Anak Pesisir, "meski relawan yang pergi ke pulau hanya sedikit tetapi rasanya sangat ramai karena semua relawan berbaur dan no jaim-jaim. Masyarakatnya sangat antusias, baik dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasanya. Meski hanya satu sekolah, hanya ada tiga guru, namun mereka adalah orang-orang hebat yang mampu mendidik kurang lebih 100 anak."
Sementara kata kak Darul, Koordinator dari projek Senyum Anak Pesisir, "3 hari 2 malam di Pulau Sarappo Keke adalah sebuah kenangan yang indah, takkan terlupakan. Tempat yang tidak luas, padat akan penduduk dan kurang menarik dalam segi wisata, namun menghadirkan begitu banyak kebahagiaan. Mungkin apa yang kami lakukan selama projek tidak terlalu berdampak bagi masyarakat, namun hanya dengan melihat masyarakat tersenyum bahagia pada kami, semua kerja keras para relawan sudah terbayarkan, apalagi kami disambut dengan sangat ramah. Sungguh, kebahagiaan itu sangat sederhana."
Penasaran serunya seperti apa?
Silahkan nonton video dokumenter Senyum Anak Pesisir karya saya sebagai dokumenter amatiran di channel youtube saya segera! ^^
Sampai jumpa di tulisan lainnya! (:
Komentar
Posting Komentar