Yeah, masih stuck di karya kedua padahal hari ini sudah hari ke-tujuh puasa. Tapi tidak apa-apa, sebisa mungkin aku harus menyelesaikan 30 karya selama bulan Ramadhan. Semangat!
Kali ini aku akan me-review novel yang sudah aku beli sejak 09 April lalu. Novel ini baru aku baca hari ini yang ternyata bisa ku selesaikan hari ini juga. Iya, ini disebabkan karena aku menetapkan hari ini adalah me time-ku bersama buku. Hihihi.
-----------
Judul: Pergilah Pulang
Penulis: Christian Armantyo / Carmantyo
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2019
Tebal halaman: 354 halaman
Buku kedua Carmantyo, sekaligus buku yang akan masuk dalam kategori favoritku, bercerita tentang Guntur edisi: Pergi dan Pulang. Dua kata ini bertolak belakang yang malah semakin menguatkan jika disatukan: “Pergilah Pulang”. Yang katanya bisa berarti mengharap seseorang pulang atau juga menyuruhnya pergi.
Guntur, seorang auditor Bank Indonesia, hidupnya amatlah biasa alias flat mengingat dirinya sulit berbasa-basi dengan orang lain, dirinya pun dikenal sebagai sosok introvert. Lantas suatu ketika ia dijodohkan oleh salah satu temannya, Timmy, dengan seorang teman kampus Timmy yaitu Rintik. Bagi Guntur, sama seperti namanya yang unik, Rintik adalah tipe perempuan yang kecantikannya mengarah pada eksotis, memiliki paras berbeda yang lebih tipikal perempuan India.
Setelah perkenalan singkat dan menghabiskan satu hari bersama, Guntur pikir tak ada lagi komunikasi lebih lanjut dengan Rintik, terlebih Guntur tidak memiliki nomor perempuan itu. Namun takdir berkata lain, tiga hari kemudian dengan keberanian, Guntur menghubungi Rintik setelah meminta nomor perempuan itu pada Timmy. Mereka akhirnya terus menjalin komunikasi dan semakin akrab.
Buku ini memilih alur maju-mundur. Dimana di bab awal Guntur berada di sebuah bar yang sangat ramai dan berisik, bukan tipe Guntur banget. Di bar itu, ada seorang perempuan bernama Gita, tertarik dengan Guntur yang masih memakai pakaian kantor, sibuk dengan laptopnya, yang menurut Gita pemandangan teraneh selama ia ke bar. Saat berusaha mendekati Guntur, Gita bahkan terkejut mendapati pria itu malah tertidur ditengah bisingnya sekitar. Lantas dengan lancangnya mengambil alih laptop dari tangan Guntur, Gita sibuk membaca apa saja yang pria itu tulis dalam laptop. Setelah itu, cerita berganti pada awal kehidupan seorang Guntur hingga pada peristiwa mengapa ia ketiduran di bar.
----------
Umumnya, buku ini lebih menceritakan sudut pandang seorang pria, hal yang cukup langka dalam pasaran. Sangat terperinci dalam menggambarkan perasaan dan pandangan seorang pria dalam sebuah kisah cinta, makna dari seorang pria mengambil tindakan untuk orang yang terkasih, perjuangan, kerja keras serta pengorbanan.
Guntur yang menjadi pekerja Bank Nasional, mau tidak mau harus berkelana ke beberapa daerah akibat tuntutan promosi. Kisah LDR pun tak mungkin terhindarkan. Dan disini aku belajar bahwa ternyata kisah LDR tidak seburuk dan sesulit itu, dan ternyata masih ada pria yang sangat berjuang dalam hubungan LDR.
Kelebihannya, novel ini tidak hanya berlokasi di Jakarta saja, namun juga kota Palembang, Ternate hingga Manchester. Ke benua Eropa pertama kali dengan tergesa-gesa disertai modal tekad dan nekat tanpa uang yang cukup, berbagai kesialan, tersasar ditengah badai hingga ditahan imigrasi, semakin mewarnai kisah cinta serta perjuangan tidak main seorang Guntur untuk Rintik. Penjelasan dan suasana tempat yang sangat mendetail membuat kita bisa dengan cepat diculik memasuki dunia lain dan menjadi saksi bisu kisah Guntur dan Rintik.
------
Novel ini membuatku memiliki pandangan baru mengenai seorang pria, juga membuat kita berpikir bahwa kunci dari LDR memang benar hanya ada dua: kepercayaan dan komunikasi. Novel yang sampai kapanpun akan aku yakini sebagai kisah nyata alias kisah cinta seorang Carmantyo, benar-benar membuatku merinding kagum.
Teruntuk sosok Rintik, beri saja Guntur padaku jika memang tidak ingin. Karena aku tidak pernah menemukan seorang pria yang begitu berjuangnya untuk seorang perempuan (“:
-------
Ini bukan cerita soal rindu saja. Rindu itu sudah membosankan untuk ditahan apalagi ditunggu. Karena rindu itu bisa dibayar dengan kabar, tapi kepergian hanya dapat dituntaskan dengan pertemuan.
#PergilahPulang sangat direkomendasikan untuk kamu baca (:
Oh ya, tambahan. Aku orang yang amat menyukai novel yang memiliki pembatas buku. Dan novel ini memiliki pembatas buku yang unik dan tidak biasa, yakni tiket pesawat! Membuatku menambah nilai plus untuk novel ini! (:
Oh ya, tambahan. Aku orang yang amat menyukai novel yang memiliki pembatas buku. Dan novel ini memiliki pembatas buku yang unik dan tidak biasa, yakni tiket pesawat! Membuatku menambah nilai plus untuk novel ini! (:
-------
Warm Regards,
Alfardwi.
Komentar
Posting Komentar